Sejarah nama wisata Curug Nangka ternyata dulunya di daerah tersebut ada pohon nangka yang buahnya sebesar gulungan kasur dan pohon tersebut Cuma satu-satunya pohon yang dekat ke yang sebesar gulungan kasur didekat curug tersebut, maka sampai orang-orang menyebutnya lokasi “Curug Nangka”.
Selain itu, di curug tesebut ada lubang yang bisa tembus ke lokasi Cipatuhunan Kute Maneh Sukabumi dan dicurug itu ada juga tempat atau ruangan buat yang berdiam diri/semedi yaitu sekaligus tempat Ziarah agar segala maksud biar terlaksana seperti contoh minta rizki, naik pangkat atau jabatan dan ternyata benar banyak orang yang dikabulkan segala permintaannya tersebut apalagi bila bulan Maulud banyak sekali orang berziarah yang konon yang “menempati” di Curug Nangka tersebut yaitu Raden Surya Kencana, Bah Haji Gempor, Bah Jamrong, dll.
Selain itu, diatas Curug Nangka ada lagi Curug Daun tapi ada kubangannya buat orang mandi. Disebut Curug Daun karena dulunya ada orang yang melihat dicurug tersebut ada daun yang sebesar pintu, maka samoai sekarang orang-orang menyebutnya Curug Daun. Diatas Curug Daun ternyata ada lagi Curug yang disebut Curug Kawung, dulunya ada pohon Kawung/aren di dekat curugnya dan sampai sekarang pohon kawung tersebut tidak ada orang yang berani nebang, maka sampai sekarang disebutnya Curug Kawung. Masih ada lagi didekat areal parkiran yaitu Curug Belung Kali Mati yaitu dulunya curug tersebut tempat mandi Tuan orang Belanda dan tempat itu sekaligus tempat penggilingan batu maka sampai sekarang disebut Curug Belong.
Curug Nangka dibuka oleh Perhutani tahun 1991 jadi Wana Wisata Curug Nangka dengan luas 17 ha petak 40a RPH Sukamantri BKPH Bogor KPH Bogor, termasuk dalam wilayah administrative Desa Sukajadi dan Desa Gunung malang Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor.
Selain itu, di curug tesebut ada lubang yang bisa tembus ke lokasi Cipatuhunan Kute Maneh Sukabumi dan dicurug itu ada juga tempat atau ruangan buat yang berdiam diri/semedi yaitu sekaligus tempat Ziarah agar segala maksud biar terlaksana seperti contoh minta rizki, naik pangkat atau jabatan dan ternyata benar banyak orang yang dikabulkan segala permintaannya tersebut apalagi bila bulan Maulud banyak sekali orang berziarah yang konon yang “menempati” di Curug Nangka tersebut yaitu Raden Surya Kencana, Bah Haji Gempor, Bah Jamrong, dll.
Selain itu, diatas Curug Nangka ada lagi Curug Daun tapi ada kubangannya buat orang mandi. Disebut Curug Daun karena dulunya ada orang yang melihat dicurug tersebut ada daun yang sebesar pintu, maka samoai sekarang orang-orang menyebutnya Curug Daun. Diatas Curug Daun ternyata ada lagi Curug yang disebut Curug Kawung, dulunya ada pohon Kawung/aren di dekat curugnya dan sampai sekarang pohon kawung tersebut tidak ada orang yang berani nebang, maka sampai sekarang disebutnya Curug Kawung. Masih ada lagi didekat areal parkiran yaitu Curug Belung Kali Mati yaitu dulunya curug tersebut tempat mandi Tuan orang Belanda dan tempat itu sekaligus tempat penggilingan batu maka sampai sekarang disebut Curug Belong.
Curug Nangka dibuka oleh Perhutani tahun 1991 jadi Wana Wisata Curug Nangka dengan luas 17 ha petak 40a RPH Sukamantri BKPH Bogor KPH Bogor, termasuk dalam wilayah administrative Desa Sukajadi dan Desa Gunung malang Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor.
Sumber : http://unit3.perumperhutani.com/index.php?option=com_content&view=article&id=189:sejarah-dan-legenda-objek-tujuan-wisata-kph-bogor-wisata-curug-nangka&catid=53:ekowisata-dan-jasa-lingkungan&Itemid=224
Tidak ada komentar:
Posting Komentar